Ini adalah salah satu kitab fiqih yang biasanya di jadikan dasar pembelajaran yang berisi syariat" islam.Semoga bermanfaat.. :D 
Karangan  Syaikh Salim Bin Samir
Hadromi 
Madzhab  Syafi’i
Pembuka
Bismillaahirrohmaanirrohiim
.  Alhamdulillaahi Robbil ‘Aalamin . Wabihii Nasta’iinu ‘Alaa  Umuuriddunyaa
Waddiini . Washollallaahu ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin  Khootamannabiyyiina Wa
Aalihii Washohbihii Ajma’iina . Walaa Hawla Walaa  Quwwata Illaa
Billaahil’aliyyil ‘Azhiim . 
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih  Maha Penyayang .
Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam . Dan dengannya  kami mohon
pertolongan atas segala urusan dunia dan agama . Dan Allah  bersholawat atas
junjungan kita Muhammad penutup para Nabi dan atas  keluarganya dan sahabatnya
semua . Dan tiada daya dan upaya kecuali dengan  pertolongan Allah Yang Maha
Tinggi Maha Agung .
Rukun
Islam
Arkaanul
Islaami Khomsatun  : Syahaadatu An Laa Ilaaha Illallaahu Wa Annna Muhammadan
Rosuulullaahi , Wa  Iqoomushsholaati , Wa Iitaauzzakaati , Wa Shoumu Romadhoona
, Wa Hijjul Baiti  Man Istathoo’a Ilaihi Sabiilan . 
Rukun-rukun Islam yaitu 5 : Bersaksi  bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah , dan  Mendirikan Sholat , dan
Memberikan Zakat , dan Puasa Bulan Romadhon , dan  Pergi Haji bagi yg mampu
kepadanya berjalan .
Rukun Iman
Arkaanul
Iimaani Sittatun  : An Tu’mina Billaahi , Wa Malaaikatihii , Wa Kutubihii , Wa
Rusulihii ,  Walyaumil Aakhiri , Wabilqodari Khoyrihi Wasyarrihi  Minalaahi
Ta’aalaa  . 
Rukun-rukun Iman yaitu 6 : Bahwa engkau  beriman dengan
Allah , dan para Malaikatnya , dan kitab-kitabnya , dan para  Rosulnya , dan
hari akhir , dan taqdir baiknya dan taqdir buruknya dari Allah  Ta’ala .
Syahadat
Wama’naa Laa Ilaaha  Illallaahu Laa Ma’buda Bihaqqin Fil
Wujuudi Illallaahu . 
Dan makna kalimat La Ilaha Illallahu  yaitu tidak ada yg
disembah dengan sebenar-benarnya pada keadaan kecuali  Allah .
Tanda-tanda
Baligh
‘Alaamaatul Buluughi  Tsalaatsun : Tamaamu Khomsa ‘Asyaro
Sanatan Fidzdzakari Wal Untsaa , Wal  Ihtilaamu Fidzdzakari Wal Untsaa Litis’i
Siniina , Wal Haidhu Fil Untsaa  Litis’i Siniina . 
Tanda-tanda Baligh yaitu 3 : Sempurna  umurnya 15 tahun pada
laki-laki dan perempuan , dan mimpi pada laki-laki dan  perempuan bagi umur 9
tahun , dan dapat haid pada perempuan bagi umur 9 tahun  .
Syarat
Istinja
Syuruuthul Istinjaai  Bilhajari Tsamaaniyatun : An Yakuuna
Bitsalaatsati Ahjaarin , Wa An Yunqiya  Al-Mahalla , Wa An Laa Yajiffa An-Najisu
, Walaa Yantaqila , Walaa Yathroa  ‘Alaihi Aakhoru , Walaa Yujaawiza Shofhatahu
Wahasyafatahu , Walaa Yushiibahu  Maaun , Wa An Laa Takuuna Al-Ahjaaru
Thoohirotan . 
Syarat-syarat Istinja dengan batu yaitu 8  : Bahwa adalah
orang yg berisitinja itu dengan 3 batu , dan bahwa ia  membersihkan tempat
keluarnya najis , dan bahwa tidak kering najisnya itu ,  dan tidak berpindah
najisnya itu , dan tidak datang atasnya oleh najis yg  lain , dan jangan
melampaui najisnya itu akan shofhahnya dan hasyafahnya ,  dan jangan mengenai
najis itu akan ia oleh air , dan bahwa adalah batunya itu  suci .
Fardhu
Wudhu
Furuudh Al-Wudhuui  Sittatun : Al-Awwalu Anniyyatu ,
Ats-Tsaani Ghoslu Al-Wajhi , Ats-Tsaalitsu  Ghoslu Al-Yadaini Ma’a Al-Mirfaqoini
, Ar-Roobi’u Mashu Syaiin Min Ar-Ro’si ,  Al-Khoomisu Ghoslu Ar-Rijlaini Ilaa
Al-Ka’baini , As-Saadisu  At-Tartiibu .  
Fardhu-fardhu Wudhu yaitu 6 : Yang  pertama Niat , yg kedua
membasuh wajah , yg ketiga membasuh 2 tangan beserta  2 sikut , yg keempat menyapu
sebagian dari kepala , yg kelima membasuh 2 kaki  sampai 2 mata kaki , yg keenam
tertib .
Niat
Dalam  Wudhu
Wanniyyatu Qoshdu  Asy-Syaii Muqtarinan Bifi’lihi . Wa
Mahalluhaa Al-Qolbu . Wattalaffuzhu Bihaa  Sunnatun . Wa Waqtuhaa ‘Inda Ghosli
Awwali Juz’in Minal wajhi . Wattartiibu  An Laa Tuqoddima ‘Udhwan ‘Alaa ‘Udhwin
. 
Dan niat
yaitu memaksudkan  sesuatau berbarengan dengan perbuatannya . Dan tempat niat
adalah hati . Dan  melafazkan dengannya adalah sunah . Dan waktunya ketika
membasuh awal bagian  daripada wajah . Dan tertib yaitu bahwa tidak didahului
satu anggota atasa  anggota yg lain .
Air
Untuk  Bersuci
Walmaau Qoliilun Wa  Katsiirun . Al-Qoliilu Maa Duunal
Qullataini . Walkatsiiru Qullataani Fa  Aktsaru 
Dan air itu yaitu sedikit dan banyak .  Yang sedikit adalah
air yg kurang dari 2 kullah . Dan yang banyak yaitu 2  kullah atau lebih .
2 Kullah bila diukur dengan liter  yaitu 216 liter kurang lebih , bila
diukur wadahnya yaitu 60 cm X 60 cm x 60  cm . Air yg kurang dari 2 kullah
menjadi musta’mal bila terciprat air bekas  bersuci yaitu bila terciprat air
basuhan yg pertama karna basuhan yg  pertamalah yg wajib . Adapun bila air itu
kurang dari 2 kullah maka lebih  baik dicedok dengan gayung jangan dikobok .
Demikianlah jawaban kami , semoga  Anda dapat memahaminya . Wallahu Yahdi Ila
Sawaissabil .
Al-Qoliilu  Yatanajjasu Biwuquu’innajaasati Fiihi Wain Lam
Yataghoyyar . 
Dan air yg sedikit menjadi najis ia  dengan kejatuhan najis
padanya walaupun tidak berubah rasa , warna , dan  baunya .
Walkatsiiru Laa  Yatanajjasu Illaa Idzaa Taghoyyaro
Tho’muhu , Aw Lawnuhu , Aw Riihuhu .  
Dan air
yg banyak tidaklah ia  menjadi najis kecuali jika berubah rasa , atau warnanya ,
atau baunya  .
Tetang
Mandi  Wajib
Muujibaatul Ghusli  Sittatun : Iilaajul Hasyafati Fil
Farji , Wakhuruujul Maniyyi , Wal Haidhu ,  Wannifaasu , Wal Wilaadatu , Wal
Mautu . 
Segala yg mewajibkan mandi yaitu 6 :  Memasukkan Hasyafah
pada Farji , dan keluar mani , dan haidh , dan nifas ,  dan wiladah , dan mati .
Furuudhul Ghusli  Itsnaani : Anniyyatu , Wata’miimul
Badani Bil Maa’i . 
Fardhu-fardhu mandi yaitu 2 : Niat , dan  meratakan badan
dengan air .
Wudhu
Syuruuthul Wudhuui  ‘Asyarotun : Al-Islamu , Wattamyiizu ,
Wannaqoou ‘Anil Haidhi Wannifaasi  Wa’an Maa Yamna’u Wushuulal Maai Ilal
Basyaroti , Wa An Laa Yakuuna ‘Alal  ‘Udhwi Maa Yughoyyirul Maa-a , Wal’ilmu
Bifardhiyyatihi , Wa An Laa Ya’taqida  Fardhon Min Furuudhihi Sunnatan , Wal
Maau Ath-Thohuuru , Wadukhuulul Waqti ,  Wal Muwaalatu Lidaaimil Hadatsi . 
Syarat-syarat Wudhu yaitu 10 : Islam  ,Tamyiz , dan suci
dari haid dan nifas dan dari sesuatu yg mencegah sampainya  air kepada kulit ,
dan bahwa tidak ada atas anggota oleh sesuatu yg mengubah  air , dan mengetahui
dengan segala fardhunya , dan bahwa ia tidak  mengi’tiqodkan akan fardhu daripada
fardhu-fardhunya sebagai sunat , dan air  yg suci , dan masuk waktu , dan
berturut-turut bagi orang yg senantiasa  berhadas .
Nawaaqidul Wudhuui  Arba’atu Asyyaa-a : Al-Awwalu
Al-Khooriju Min Ihdassabilaini Minal Qubuli  Wadduuri Riihun Aw Ghoyruhu Illal
Maniyya , Ats-Tsaani Zawaalul ‘Aqli  Binaumin Aw Ghoyrihi Illaa Nauma Qoo’idin
Mumakkanin Maq’adahu Minal Ardhi ,  Ats-Tsaalitsu Iltiqoou Basyarotai Rojulin
Wamroatin Kabiiroini Ajnabiyyaini  Min Ghoyri Haailin , Ar-Roobi’u Massu Qubulil
Aadamiyyi Aw Halqoti Duburihi  Bibathnil Kaffi Aw Buthuunil Ashoobi’i . 
Segala yg membatalkan wudhu  yaitu 4 perkara : Yang pertama
yang keluar daripada salah satu dari 2 jalan  daripada kubul dan dubur angin
atau selainnya kecuali air mani , yg kedua  hilang akal dengan sebab tidur atau
selainnya kecuali tidurnya orang yg duduk  yg menetapkan punggungnya daripada
bumi , yg ketiga bertemunya 2 kulit  laki-laki dan perempuan besar keduanya
orang lain keduanya dari tanpa dinding  , yg keempat menyentuh kubul manusia
atau bulatan duburnya dengan telapak  tangan atau perut jari-jari
Larangan Bagi Orang yang
Batal Wudhu, Junub,  Haid
Man Intaqodho wudhuu-uhu Haruma ‘Alaihi ‘Arba’atu Asyyaaa
:  Ash-Sholaatu , Wath-Thowaafu , Wamassul Mush-hafi , Wahamluhu . 
Orang yg
batal wudhunya haram  atasnya 4 perkara : Sholat , dan Thowaf , dan menyentuh
AlQur-an , dan  membawanya .
Wayahrumu ‘Alal
Junubi  Sittatu Asyyaa-a : Ash-Sholaatu , Wath-Thowaafu , Wamassul Mush-hafi  ,
Wahamluhu , Wallubtsu Fil Masjidi , Waqirooatul Qur-aani Biqoshdil Qur-aani  . 
Dan haram atas orang yg junub 6  perkara
: Sholat , dan Thowaf , dan menyentuh Al-Quran , dan membawanya , dan  berdiam
diri di Masjid , dan membaca AlQur-an dengan maksud baca  AlQur-an
Wayahrumu
Bilhaidhi  ‘Asyarotu Asyyaa-a : Ash-Sholaatu , Wath-Thowaafu , Wamassul
Mush-hafi ,  Wahamluhu , Wallubtsu Fil Masjidi , Waqirooatul Qur-aani Biqoshdil
Qur-aani ,  Wash-Shoumu , Wath-Tholaaqu , Walmuruuru Fil Masjidi In Khoofat
Talwiitsahu ,  Wal Istimnaa’u Bimaa Bainassurroti Warrukbati 
Dan haram dengan sebab haid 10 perkara :  Sholat , dan
Thowaf , dan menyentuh AlQur-an , dan membawanya , dan berdiam  diri di Masjid ,
dan membaca AlQur-an dengan qoshod Qur-an , dan puasa , dan  talak , dan
berjalan di dalam Masjid jika ia takut menyamarkannya , dan  bersedap-sedap
dengan sesuatu yg antara pusat dan lutut 
Asbaabuttayammumi
Tsalaatsatun  : Faqdul Maa-i , Walmarodhu , Wal Ihtiyaaju Ilaihi Li’athosyi
Hayawaanin  Muhtaromin . 
Tayamum
Sebab-sebab tayammum yaitu 3 :  Ketiadaan air , dan sakit , dan berhajat
kepadanya untuk minum binatang yg  dihormati .
Waghoyrul
Muhtaromi  Sittatun : Taarikush-Sholaati , Wazzaanil Muhshonu , Walmurtaddu  ,
Walkaafirul Harbiyyu , Walkalbul ‘Aquuru , Walkhinziiru . 
Dan selain yg dihormati yaitu 6 : Orang  yg meninggalkan
sholat , dan pezina muhshon , dan orang yg murtad , dan kafir  harbi , dan
anjing galak , dan babi .
Syuruuthu
At-Tayammumi  ‘Asyarotun : An Yakuuna Bituroobin , Wa An Yakuunatturoobu
Thoohiron , Wa An  Laa Yakuuna Musta’malan , Wa An Laa Yukhoolithuhu Daqiiqun
Wanahwuhu , Wa An  Yaqshidahu , Wa An Yamsaha Wajhahu Wayadaihi Bidorbataini ,
Wa An  Yuziilannajaasata Awwalan , Wa An Yajtahida Fil Qiblati Qoblahu , Wa  An
Yakuunattayammumu Ba’da Dukhuulil Waqti , Wa An Yatayammama Likulli  Fardhin . 
Syarat-syarat tayammum yaitu 10 : Bahwa  adalah ia
bertayammum dengan debu , dan bahwa adalah debunya itu suci , dan  bahwa tidak
adalah debunya itu musta’mal , dan bahwa tidak bercampur debunya  itu oleh
tepung , dan bahwa ia sengaja bertayammum , dan bahwa ia menyapu  mukanya dan
dua tangannya dengan 2 kali , dan bahwa ia menghilangkan najis  pada
permulaannya , dan bahwa ia berijtihad pada kiblat sebelumnya tayammum ,  dan
bahwa adalah tayammumnya itu setelah masuk
Furuudhuttayammumi
Khomsatun  : Al-Awwalu Naqlutturoobi , Ats-Tsaani Anniyyatu , Ats-Tsaalitsu
Mashul Wajhi  , Ar-Roobi’u Mashul Yadaini Ilal Mirfaqoini Al-Khoomisu
At-Tartiibu Bainal  Mashataini . 
Fardhu-fardhu tayammum yaitu 5 : Yang  pertama memindahkan
debu , yg kedua niat , yg ketiga menyapu wajah , yg  keeempat menyapu 2 tangan
sampai 2 sikut , yg kelima tertib diantara 2 sapuan  .
 Mubthilaatuttayammumi
Tsalatsatun : Maa Abtholal Wudhuu-a  , Warriddatu , Watawahhumul Maa-i In
Yatayammama Lifaqdihi .  
Segala yg membatalkan tayammum yaitu 3 : Apa-apa  yg
membatalkan wudhu , dan murtad , dan menyangka ia akan ada air jika  ia
bertayammum karena ketiadaan air 
Najis
Alladzii
Yathhuru  Minannajaasaati Tsalaatsatun : Al-Khomru Idzaa Takhollalat Binafsiha  ,
Wajildul Maytati Idzaa Dubigho , Wa Maa Shooro Hayawaanan .  
Yang suci  daripada segala najis yaitu 3 : Khomr apabila
jadi cuka dengan sendirinya ,  dan kulit bangkai apabila disamak , dan apa-apa
yg jadi binatang  .
Annajaasaatu
Tsalaatsun :  
Mughollazhotun
, 
Wa
Mukhoffafatun
, 
Wa
Mutawassithotun . Wal  Mughollazhotu
Najaasatul Kalbi Wal Khinzhiiri Wafar’i Ahadihima . Wal  Mukhoffafatu
Baulushshobiyyi Alladzii Lam Yath’am Ghoyrollabani Walam  Yablughil Haulaini .
wal Mutawassithotu Saairunnajaasaati
. 
Segala najis yaitu 3 : Najis berat , dan  najis ringan ,
dan najis sedang . Dan najis berat yaitu najis anjing dan babi  dan anak-anak
dari salah satu keduanya . Dan najis ringan yaitu kencing anak  kecil yang tidak
makan selain air susu dan belum sampai umurnya 2 tahun . Dan  najis sedang yaitu
semua najis .
Al-Mughollazhotu
Tathhuru  Bighoslihaa Sab’an Ba’da Izaalati ‘Ainihaa Ihdaahunna Bituroobin .  Wal
Mukhoffafatu Tathhuru Birosysyil Maa-i ‘Alaihaa Ma’al Gholabati  Waizaalati
‘Ainihaa . 
Najis Mughollazhoh atau berat suci ia  dengan
membasuhnya 7 kali sesudah menghilangkan dzatnya salah satunya dengan  tanah .
Dan najis Mukhoffafah atau ringan suci ia dengan memercikkan air  diatasnya
serta rata dan sudah hilang dzatnya 
Wal
Mutawassithotu  Tanqosimu Ilaa Qismaini : ‘ 
Ainiyyatun
Wa
Hukmiyyatun .  Al’Ainiyyatu
Allatii Lahaa Launun Wa 
Riihun
Wa
Tho’mun Falaa Budda Min  Izaalati Launihaa Wa 
Riihahaa
Wa
Tho’mihaa
. 
Dan najis Mutawassithoh atau najis sedang  terbagi kepada 2
bagian : ‘Ainiyyah dan Hukmiyyah . Adapun ‘ainiyyah yaitu  sesuatu yg baginya ada
warna dan bau dan rasa maka tidak boleh tidak dari  menghilangkan warnanya dan
baunya dan rasanya .
Wal Hukmiyyatu  Allatii Laa Launa Walaa Riiha Walaa Tho’ma
Kafaa Jaryul Maa-i ‘Alaihaa .  
Dan
najis hukmiyyah yaitu yg  tidak ada warna dan tidak ada bau dan tidak ada rasa
maka cukup mengalirkan  air diatasnya .
Aqollul Haidhi  Yaumun Wa Lailatun Wa Ghoolibuhu Sittun Aw
Sab’un Wa Aktsaruhu Khomsata  ‘Asyaro Yauman Bilayaaliihaa . 
Sekurang-kurangnya haid yaitu  1 hari 1 malam dan biasanya
6 atau 7 hari dan paling banyaknya 15 hari dan  malamnya .
Wa Aqolluth-Thuhri  Bainal Haidhotaini Khomsata ‘Asyaro
Yauman Walaa Hadda Liaktsarihi .  
Dan  sekurang-kurangnya suci antara 2 haid yaitu 15 hari
dan tidak ada batas untuk  banyaknya .
Aqollun-Nifaasi  Majjatun Wa Ghoolibuhu Arba’uuna Yauman
Wa Aktsaruhu Sittuuna Yauman .  
Sekurang-kurangnya nifas yaitu sekali meludah dan biasanya
40  hari dan paling banyaknya 60 hari
A’dzaarush-Sholaati  Itsnaani : An-Naumu Wannisyaanu 
Udzur-udzurnya sholat yaitu 2 : Tidur dan  lupa
 
Syarat
Sholat
Syuruuthush-Sholaati  Tsamaaniyyatun : Ath-Thohaarotu
‘Anil Hadatsaini Al-Ashghori Wal Akbari ,  Wath-Thohaarotu ‘Aninnajaasati
Fits-tsaubi Walbadani Wal Makaani , Wasatrul  ‘Auroti , Wastiqbaalul Qiblati ,
Wadukhuulul Waqti , Wal’ilmu  Bifardhiyyatihaa , Wa An Laa Ya’taqida Fardhon Min
Furuudhihaa Sunnatan ,  wajtinaabul Mubathilaati . 
Syarat-syarat
sholat yaitu 8 :  Suci dari 2 hadas yakni hadas kecil dan hadas besar , dan suci
dari segala  najis pada pakaian dan badan dan tempat , dan menutup aurat , dan
menghadap  kiblat , dan masuk waktu , dan mengetahui dengan fardhu-fardhunya ,
dan bahwa  jangan ia beri’tiqod akan yg fardhu daripada fardhu-fardhu sholat
akan sunah  , dan meninggalkan segala yg membatalkan sholat .
Al-Ahdatsu Itsnani :  Ashghoru Wa Akbaru , Al-Ashghoru Maa
Awjabal Wudhuua Wal Akbaru Maa Awjabal  Ghosla . 
Hadas itu terbagi 2 : Hadas kecil dan hadas besar , hadas
kecil  yaitu apa-apa yg mewajibkan wudhu sedangkan hadas besar yaitu apa-apa  yg
mewajibkan mandi
Aurat
Al-’Aurootu Arba’un :  ‘Auroturrojuli Muthlaqon Wal Amati
Fishsholaati Maa Bainassurroti Warrukbati  , Wa ‘Aurotul Hurroti Fishsholaati
Jamii’u Badanihaa Maa Siwal wajhi Wal  Kaffaini Wa ‘Aurotul Hurroti Wal Amati
‘Indal Ajaanibi Jamii’ul Badani Wa  ‘Inda Mahaarimihaa Wannisaai Maa
Bainassurroti Warrukbati . 
Segala aurat itu terbagi 4 :  Aurat laki-laki di dalam dan
di luar sholat dan budak perempuan secara mutlak  di dalam sholat yaitu apa-apa
yg diantara pusar dan lutut , dan aurat  perempuan yg merdeka di dalam sholat
yaitu seluruh badannya selain wajah dan  2 telapak tangan , dan aurat perempuan
yg merdeka dan budak perempuan  
disisi orang yg asing yaitu seluruh badan dan disisi
mahromnya dan  sekalian perempuan yaitu apa-apa yg diantara pusar dan lutut .
Rukun
Solat
Arkaanushsholaati  Sab’ata ‘Asyaro : Al-Awwalu Anniyyatu ,
Ats-Tsaani Takbiirotul Ihroomi ,  Ats-Tsaalitsu Al-Qiyaamu ‘Alal Qoodiri ,
Ar-Roobi’u Qirooatul Faatihati ,  Al-Khoomisu Ar-Rukuu’u , As-Saadisu
Aththuma’niinatu Fiihi , As-Saabi’u  Al-’Itidaalu , Ats-Tsaaminu
Aththuma’niinatu Fiihi , At-Taasi’u Assujuudu  Marrotaini , Al-’Aasyiru
Aththuma’niinatu Fiihi , Al-Haadi ‘Asyaro Aljuluusu  Bainassajadataini , 
Ats-Tsaani ‘Asyaro Aththuma’niinatu Fiihi  Ats-Tsaalitsu
‘Asyaro Attasyahhudul Akhiiru , Ar-Roobi’u ‘Asyaro Alqu’uudu  Fiihi ,
Al-Khoomisu ‘Asyaro Ashsholaatu ‘Alannabiyyi Shollallaahu ‘Alaihi  Wasallama
Fiihi , As-Saadisu ‘Asyaro Assalaamu , As-Saabi’u ‘Asyaro  Attartiibu . 
Rukun-rukun Sholat yaitu 17 : Yang pertama niat , yg  kedua
takbirotul ihrom , yg ketiga berdiri atas orang yg mampu , yg keempat  membaca
Fatihah , yg kelima ruku’ , yg keenam tuma’ninah di dalam ruku’ , yg  ketujuh
i’tidal , yg kedelapan tuma’ninah di dalam i’tidal , yg kesembilan  sujud 2 kali
, yg kesepuluh tuma’ninah di dalam sujud , yg kesebelas duduk  antara 2 sujud ,
yg kedua belas tuma’ninah di dalam duduk antara 2 sujud , yg  ketiga belas
tasyahhud akhir , yg keempat belas duduk di dalam tasyahhud  akhir , yg kelima
belas sholawat atas Nabi SAW , yg keenam belas salam , yg  ketujuh belas tertib
.
Anniyyatu
Tsalaatsu  Darojaatin , In Kaanatishsolaatu Fardhon Wajaba Qoshdul Fi’li
Watta’yiinu Wal  Fardhiyyatu , Wain Kaanat Naafilatan Muaqqotatan Aw Dzata
Sababin Wajaba  Qoshdul Fi’li Watta’yiinu , Wain Kaanat Naafilatan Muthlaqon Wajaba
Qoshdul  Fi’li Faqoth . 
Niat itu 3 derajat , jika adalah  sholat itu fardhu maka
wajib Qoshdu Fi’il dan Ta’yin dan Fardhiyyah , dan  jika adalah sholat itu sunah
yg ditentukan waktunya atau memiliki sebab maka  wajib Qoshdu Fi’il dan Ta’yin ,
dan jika adalah sholat itu sunah mutlak maka  wajib Qoshdu Fi’il saja .
Al-Fi’lu
Usholli ,  Watta’yiinu Zhuhron Aw ‘Ashron , Wal Fardhiyyatu Fardhon . 
Al-’Fi’lu yaitu kalimat Usholli , dan  Ta’yin yaitu kalimat
Zhuhur atau ‘Ashar , dan Fardhiyyah yaitu kalimat  Fardhon .
Syuruuthu
Takbiirotil  Ihroomi Sittata ‘Asyaro : An Taqo’a Haalatal Qiyaami Fil Fardhi ,
Wa An  Takuuna Bil ‘Arobiyyati , Wa An Takuuna Bilafzhil Jalaalati Wabilafzhi
Akbaru  , Wattartiibu Bainallafzhoini , Wa An Laa Yamudda Hamzatal Jalaalati ,
Wa  ‘Adamu Maddi Baa-i Akbaru , Wa An Laa Yusyaddidal Baa-a , Wa An Laa  Yaziida
Waawan Saakinatan Aw Mutaharrikatan Bainal Kalimataini , Wa An Laa  Yaziida
Waawan Qoblal Jalaalati , 
Wa An Laa Yaqifa Baina  Kalimataittakbiiri Waqfatan
Thowiilatan Walaa Qoshiirotan , Wa An Yusmi’a  Nafsahu Jamii’a Huruufiha
Wadukhuulul Waqti Fil Muwaqqoti Wa Iiqoo’uhaa  Haalal Istiqbaali , Wa An Laa
Yukhilla Biharfin Min Huruufihaa , Wata’khiiru  Takbiirotil Ma’muumi ‘An
Takbiirotil Imaami . 
Syarat-syarat takbirotul ihrom yaitu  16 : bahwa jatuhnya
takbirotul ihrom pada ketika berdiri pada fardhu , dan  bahwa takbirotul ihrom
itu dengan bahasa Arab , dan bahwa takbirotul ihrom  itu dengan lafaz Allah dan
lafaz Akbar , dan tertib antara 2 lafaz , dan  bahwa tidak memanjangkan huruf
hamzah lafaz Allah , dan tidak memanjangkan  huruf ba pada lafaz Akbar , dan
bahwa tidak mentasydidkan huruf ba , dan  bahwa tidak menambah huruf wawu yg
mati atau yg berharokat antara2 kalimat ,  dan bahwa tidak menambah huruf wawu
sebelum lafaz Allah , dan bahwa tidak  berhenti antara 2 kalimat takbir dengan
berhenti yg panjang , dan tidak pula  yg pendek , dan bahwa ia mempedengarkan
dirinya akan seluruh huruf-huruf  Allahu Akbar , dan masuk waktu pada sholat yg
ditentukan waktunya , dan  menjatuhkan takbirotul ihrom ketika menghadap kiblat
, dan bahwa mencampur  dengan satu huruf daripada huruf-huruf takbir ,
mengakhirkan takbir ma’mum  daripada takbir imam .
Syuruuthul
Faatihati  ‘Asyarotun : Attartiibu , Wal-Muwaalatu , Wamuroo’atu Huruufihaa  ,
Wamuroo’atu Tasydiidaatihaa , Wa An Laa Yaskuta Saktatan Thowiilatan  Walaa
Qoshiirotan Yaqshidu Bihaa Qoth’al Qirooati , Wa’adamullahnil  Mukhilla
Bilma’naa , Wa An Takuuna Haalatal Qiyaami Fil Fardhi , Wa An  Yusmi’a Nafsahul
Qirooata , Wa An Laa Yatakhollalahaa Dzikrun Ajnabiyyun  . 
Syarat-syarat Fatihah yaitu 10 : Tertib ,  dan
berturut-turut , dan memelihara segala hurufnya , dan memelihara  segala
tasydidnya , dan bahwa jangan ia (orang yg sholat) diam dengan diam yg  panjang
dan tidak pula yg pendek yg ia bermaksud dengannya memutuskan bacaan  , dan
tiada salah bacaan yg dengan merusakkan makna , dan bahwa dibaca  Fatihah itu
ketika berdiri , pada sholat Fardhu , 
dan bahwa ia  memperdengarkan dirinya akan bacaan , dan
bahwa tidak menyelangi akan Fatihah  oleh dzikir yg lain .
Tasydiidaatul
Faatihati  Arba’a ‘Asyarota : Bismillaahi Fauqollaami , Robbal ‘Aalamiina Fauqol
Baa-i ,  Arrohmaani Fauqorroo-i , Arrohiimi Fauqorroo-i , Maaliki  Yaumiddiini
Fauqoddaali , Iyyaaka Na’budu Fauqol Yaa-i , Waiyyaaka Nasta’iinu  Fauqol Yaa-i
, Ihdinashshiroothol Mustaqiima Fauqoshsoodi , Shirootolladziina  Fauqollaami ,
An’amta ‘Alaihim Ghoyril Maghdhuubi ‘Alaihim Waladhdhoolliina  Fauqodhdhoodi
Wallaami . 
Segala tasydid Fatihah yaitu 14 : Lafazh  Bismillah diatas
huruf Lam , Lafazh Robbal ‘Aalamiina diatas huruf Ba ,  Lafazh Arrohmaani diatas
huruf Ro , Lafazh Arrohiimi diatas huruf Ro , Lafazh  Maaliki Yaumiddini diatas
huruf Dal , Lafazh Iyyaaka Na’budu diatas huruf Ya  , Lafazh Waiyyaaka
Nasta’iinu diatas huruf Ya , Lafazh Ihdinashshiroothol  Mustaqiima diatas huruf
Shod , Lafazh Shirootholladziina diatas huruf Lam  
Lafazh An’amta ‘Alaihim Ghoyril Maghdhuubi ‘Alaihim
Waladhdhoolliina  diatas huruf Dhod dan huruf Lam .
Yusannu Rof’ul
Yadaini Fii  Arba’ati Mawaadhi’a : ‘Inda Takbiirotil Ihroomi , Wa’indarrukuu’i ,
Wa’indal  I’tidaali , Wa’indal Qiyaami Minattasyahhudil Awwali 
Disunahkan mengangkat tangan pada 4  tempat yaitu :
Ketika Takbirotul Ihrom , dan ketika Ruku’ , dan ketika  I’tidal , dan ketika
bangun dari Tasyahhud yg pertama .
Syuruuthussujuudi
Sab’atun  : An Yasjuda ‘Alaa Sab’ati A’dhooin , Wa An Takuuna Jabhatuhu
Maksyuufatan ,  Wattahaamulu Biro’sihi , Wa ‘Adamul Huwiyyi Lighoyrihi , Wa An
Laa Yasjuda  ‘Alaa Syain Yataharroku Biharokatihi , Wartifaa’u Asaafilihi ‘Alaa
A’aaliihi  , Waththuma’niinatu Fiihi , Wa An Yaquula Fii Sujuudihi “
Subhaana Robbiyal  A’laa Wabihamdihi ” (Tsalaatsa Marrootin) . 
Syarat-syarat sujud yaitu 7 : Bahwa ia  sujud atas 7
anggota , dan bahwa dahinya itu terbuka , dan memberatkan  sedikit dengan
kepalanya , dan tidak turun sujud karena lainnya , dan bahwa  ia tidak sujud
diatas sesuatu yg bergerak dengan geraknya , dan mengangkat  anggota bawahnya
atas anggota atasnya , dan tuma’ninah pada ketika sujud ,  dan sunah bahwa ia
berkata pada sujudnya ” Subhaana Robbiyal A’laa  Wabihamdihi ” (3
kali) .
( Khootimatun  )
A’Dhooussujuudi Sab’atun : Al-Jabhatu , Wabuthuunul Kaffaini ,  Warrukbataini ,
Wabuthuunul Ashoobi’irrijlaini . 
( Penutup ) Anggota-anggota sujud  yaitu 7 : Dahi , dan
perut 2 telapak tangan , dan 2 dengkul , dan perut  jari-jari 2 kaki .
Tasydiidaatuttasyahhudi
Ihdaa  Wa’isyruuna Khomsun Fii Akmalihi Wasittata ‘Asyaro Fii Aqollihi  .
Attahiyyaatu ‘Alattaa-i Walyaa-i , Walmubaarokatushsholawaatu ‘Alashshoodi  ,
Ath-Thoyyibaatu ‘Alaththoo-i walyaa-i , Lillaahi ‘Alaa Laamil Jalaalati  ,
Assalaamu ‘Alassiini , ‘Alaika Ayyuhannabiyyu ‘Alalyaa-i Wannuuni Walyaa-i  ,
Warohmatullaahi ‘Alaa Laamil Jalaalati , Wabarokaatuhu Assalaamu ‘Alassiini  ,
‘Alainaa Wa’alaa ‘Ibaadillaahi 
‘Alaa Laamil Jalaalati , Ash-Shoolihiina  ‘Alashshoodi ,
Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaahu ‘Alaa Lam Alif Walaamil  Jalaalati , Wa Asyhadu
Anna ‘Alannuuni , Muhammadarrosuulullaahi ‘Alaa Mimi  Muhammadin Wa ‘Alarroo-i
Wa ‘Alaa Laamil Jalaalati . 
Segala Tasydidnya Tasyahhud yaitu 21  , 5 pada yg paling
sempurna dan 16 pada yg paling sedikitnya . Attahiyyatu  diatas huruf Ta dan Ya
, dan Mubaarkatushsholawaatu diatas huruf Shod ,  Ath-Thoyyibaatu diatas huruf
Tho dan Ya , Lillaahi diatas huruf Lam Jalalah ,  Assalaamu diatas huruf Sin ,
‘Alaika Ayyuhannabiyyu diatas huruf Ya dan Nun  dan Ya , Warohmatullaahi diatas
huruf Lam Jalalah , Wabarokatuhu Assalaamu  diatas huruf Sin , 
‘Alainaa Wa’alaa ‘Ibaadillaahi diatas huruf Lam Jalalah  ,
Ash-Shoolihiina diatas huruf Shod , Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaahu  diatas
huruf Lam Alif dan Lam Jalalah , Wa Asyhadu Anna diatas huruf Nun  ,
Muhammadarrosuulullaahi diatas huruf Mim Muhammad dan diatas huruf Ro  dan
diatas huruf Lam jalalah .
Tasydiidaatu
Aqollishsolaati  ‘Alannabiyyi Shollallaahu ‘Alaihi wasallama Tsalaatsun :
Allaahumma  ‘Alallaami Wal Miimi , Sholli ‘Alallaami , ‘Alaa Muhammadin ‘Alal
Miimi  
Segala tasydid sekurang-kurangnya  sholawat atas
Nabi SAW yaitu 3 : Lafazh Allaahumma diatas Huruf Lam dan Huruf  Mim , Lafazh
Sholli diatas Huruf Lam , Lafazh ‘Ala Muhammadin diatas Huruf  Mim
Aqollussalaami
Assalaamu’alaikum  . Tasydiidussalaami ‘Alassiini 
Sekurang-kurangnya salam yaitu  Assalaamu’alaikum .
Tasydidnya salam yaitu diatas Huruf Sin .
Awqootushsholaati
Khomsun  : Awwalu Waqtizhzhuhri Zawaalusysyamsi Wa Aakhiruhu Mashiiru Zhilli  Kulli
Syaiin Mitslahu Ghoyro Zhillil Istiwaa-i , Wa Awwalu Waqtil ‘Ashri  Idzaa Shooro
Zhillu Kulli Syaiin Mitslahu Wazaada Qoliilan Wa Aakhiruhu  Ghuruubusysyamsi ,
Wa Awwalu Waqtil Maghribi Ghuruubusysyamsi Wa Aakhiruhu  Ghuruubusysyafaqil
Ahmari , Wa Awwalu Waqtil ‘Isyaa-i Ghuruubusysyafaqil  Ahmari Wa Aakhiruhu
Thuluu’ul Fajrishsoodiqi , Wa Awwalu Waqtishshubhi  Thuluu’ul Fajrishshoodiqi Wa
Aakhiruhu Thuluu’usysyamsi. 
Waktu-waktu Sholat yaitu 5 : Awal waktu  Zhuhur yaitu
gelincirnya matahari dan akhirnya kembali bayang-banyang  tiap-tiap sesuatu akan
misalnya selain bayang-bayang istiwa , dan awal waktu  Ashar yaitu apabila jadi
bayang-bayang tiap-tiap sesuatu akan misalnya dan  bertambah sedikit dan
akhirnya terbenam matahari , dan awal waktu Maghrib  yaitu terbenam matahari dan
akhirnya terbenam syafaq merah , dan awal waktu  ‘Isya yaitu terbenam syafaq
merah 
dan akhirnya terbit fajar shodiq , dan  awal waktu Shubuh
yaitu terbit fajar shodiq dan akhirnya terbit matahari  .
Al-Asyfaaqu
Tsalaatsatun :  
Ahmaru
, 
Wa
Ashfaru
, 
Wa
Abyadhu . Al-Ahmaru Maghribun  Wal-Ashfaru Wal-Abyadhu ‘Isyaa-un . Wa YUndabu
Ta’khiiru Sholaatil ‘Isyaa-i  Ilaa An Yaghiibasysyafaqul Ashfaru Wal Abyadhu . 
Syafaq-syafaq atau mega-mega yaitu 3  : Merah , dan Kuning
dan Putih . Mega Merah yaitu Maghrib dan Mega Kuning dan  Mega Putih yaitu ‘Isya
. Dan
disunahkan menta’khirkan Sholat ‘Isya hingga hilang Syafaq atau  Mega Kuning dan
Mega Putih .
Al-Asyfaaqu  Tsalaatsatun : Ahmaru , Wa Ashfaru , Wa
Abyadhu . Al-Ahmaru Maghribun  Wal-Ashfaru Wal-Abyadhu ‘Isyaa-un . Wa YUndabu
Ta’khiiru Sholaatil ‘Isyaa-i  Ilaa An Yaghiibasysyafaqul Ashfaru Wal Abyadhu . 
Syafaq-syafaq
atau mega-mega  yaitu 3 : Merah , dan Kuning dan Putih . Mega Merah yaitu
Maghrib dan Mega  Kuning dan Mega Putih yaitu ‘Isya . Dan disunahkan
menta’khirkan Sholat ‘Isya  hingga hilang Syafaq atau Mega Kuning dan Mega Putih
.
Tahrumushsolaatu  Allatii Laisa Lahaa Sababun Mutaqoddimun
Walaa Muqoorinun Fii Khomsati  Awqootin : ‘Inda Thuluu’isysyamsi Hattaa
Tartafi’a Qodro Rumhin , Wa’indal  Istiwaa’i Fii Ghoyri Yaumil Jumu’ati Hattaa
Tazuula , Wa’indal Ishfiroori  Hattaa Taghruba , Waba’da Sholaatishshubhi Hattaa
Tathlu’asysyamsu , Waba’da  Sholaatil ‘Ashri Hattaa Taghruba . 
Haram sholat yang tidak ada  baginya sebab yang terdahulu
dan tidak juga bersamaan pada 5 waktu : Ketika  terbit matahari sehingga naik
sekedar satu tombak , dan ketika Istiwa pada  selain hari Jum’at hingga
tergelincir matahari , dan ketika Ishfiror hingga  terbenam , dan setelah Sholat
Shubuh hingga terbit matahari , dan setelah  Sholat ‘Ashar hingga terbenam
matahari .
Saktaatushsolaati  Sittun : Baina Takbiirotil Ihroomi
Wadu’aa-il Iftitaahi, Wabaina Du’aa-il  Iftitaahi Watta’awwudzi ,
Wabainatta’awwudzi Wal Faatihati , Wabaina Aakhiril  Faatihati Wa Aamiina ,
Wabaina Aamiina Wassuuroti , Wabainassuuroti  Warrukuu’i . 
Tempat diamnya sholat yaitu 6 : Antara  Takbirotul Ihrom
dan Do’a Iftitah , dan antara Do’a Iftitah dan bacaan  Ta’awwudz , dan antara
bacaan Ta’awwudz dan Fatihah , dan antara akhir  Fatihah dan bacaan Amin , dan
antara bacaan Amin dan Surat pendek , dan  antara Surat pendek dan ruku’ .
Al-Arkaanu Allatii  Tulzamu Fiihaththuma’niinatu Arba’atun
: Arrukuu’u , Wali’tidaalu ,  Wassujuudu , Waljuluusu Bainassajdataini . 
Rukun-rukun sholat yang wajib padanya  Tuma’ninah yaitu 4 :
Ruku , dan I’tidal , dan Sujud , dan duduk diantara dua  sujud .
Ath-Thuma’niinatu  Hiya Sukuunun Ba’da Harkatin Bihaitsu
Yastaqirru Kullu ‘Udhwin Mahallahu  Biqodri Subhaanalloohi . 
Tuma’ninah yaitu diam setelah bergerak  dengan sekira-kira
diam tetap seluruh anggota pada tempatnya dengan sekedar  bacaan Subhanalloh.