Wednesday, April 6, 2011

Jama' dan Qashar

JAMA’ TAQDIM
Syuruuthu jam’it taqdiimi arba’atun: Al-bada atu bil uulaa, wanniyyatul jam’i fiiha, walmuwaalaatu bainahuma, wa dawaamul ‘udzri.
Artinya
Ada empat, syarat sah jama’ taqdim (menggabung dua shalat diwaktu sholat yang pertama), yaitu:
1- Di mulai dari shalat yang pertama.
2- Niat jama’ di dalam sholat yang pertama.
3- Berturut – turut.
4- Udzurnya terus menerus.
Penjelasan:
Sholat jama’ hanya bisa dilakukan dengan menggabungkan 2 sholat saja dan itu hanya dzuhur dengan ashar dan maghrib dengan ‘isya.Nggak boleh kalo ashar dengan maghrib di jama’,apalagi subuh dengan dzuhur...
Point nomor 3 maksudnya adalah disegerakan melakukan sholat yang kedua setelah salam sholat pertama.Nggak boleh setelah salam sholat yang pertama trus nyambi ngobrol,ribut,ataupun ngopi…
Point nomor 4 maksudnya adalah masih dalam perjalanan tersebut(belum kembali ke rumah tempat asal) dalam jangka waktu 3 hari.

JAMA’ TAKHIR
Syuruuthu jam’it ta’khiiri itsnaani: niyyatut ta’khiiri waqad baqiya min waqtil uulaa maayasa’uha, wadawaamul ‘udzri ilaa tamaamitstsaaniyati.
Artinya
Ada dua syarat jamak takhir(menggabung dua sholat diwaktu sholat yang kedua), yaitu:
1- Niat ta’khir pada waktu shalat pertama walaupun masih tersisa waktunya sekedar lamanya waktu mengerjakan shalat tersebut.
2- Udzurnya terus menerus sampai selesai waktu shalat kedua.
Penjelasan:
Misalnya ingin melaksanakan jama’ antara dzuhur dengan ashar di waktu sholat ashar.Misalnya waktu sholat ashar adalah pukul 15.00,maka kita berniat jama’ takhir harus sebelum pukul 15.00.Urutan sholatnya terserah,dzuhur dulu baru ashar ataupun ashar dulu baru dzuhur.

QASHAR
Syuruuthul qashri sab’atun: ayyakuuna safaruhu marchalataini,wa ayyakuuna mubaachan, wal’ilmu bijawaazil qashri, wa niyyatul qashri ‘indal ichraami,wa antakuuna ash-sholaatu rubaa’iyyatan, wadawaamussafari ilaa tamaamiha,wa allaataqdiya bimutimmin fii juz in min sholaatihi.
Artinya
Ada tujuh syarat qasar, yaitu:
1- Jauh perjalanan dengan dua marhalah atau lebih (80,640 km atau perjalanan sehari semalam).
2- Perjalanan yang di lakukan adalah perjalanan yang diperbolehkan.
3- Mengetahui hukum kebolehan qasar.
4- Niat qasar ketika takbiratul `ihram.
5- Shalat yang di qasar adalah shalat ruba`iyah (empat rak`aat).
6- Perjalanan terus menerus sampai selesai shalat tersebut.
7- Tidak mengikuti dengan orang yang itmam (shalat yang tidak di qasar) dalam sebagian shalat nya.
Penjelasan:
Point yang perlu saya tekankan adalah point nomor tiga.Maksud dari perjalanan yang diperbolehkan adalah di tinjau dari segi tujuan dari bepergian tersebut.Kita harus memiliki tujuan utama yang baik supaya qashar kita sah, karena jika tujuan utama kita adalah berbuat kejahatan maka sholat kita tidak akan sah.
Misalnya kita akan bepergian ke pulau Bali,maka lebih baiknya kita memiliki tujuan utama untuk menjalin silatirrahmi dengan masyarakat bali,bisa juga dengan tujuan membantu perekonomian masyarakat Bali.
Mungkin kita sebagai anak muda banyaaaaaaak sekali tujuan untuk pergi ke bali.Mungkin ada yang hanya sekedar berlibur, menghabis-habiskan uang, belanja ini itu, bermain-main di pantai, bagi yang punya pacar yaaa romantis”an, ada juga yang merencanakan “nembak” di bali (ceileee..), ada juga yang mau celebek-celebuk lah(Cinta Lama Bersemi Kembali atau Cinta Lama Belum Kelar…haha), yang matanya jelalatan pengen ngintip “SuMur” lah, pokoknyaa adaaa aja anak muda zaman sekarang.Tapi itu semua jangan dijadikan sebagai tujuan utama, HARAM…!! Tapi anggaplah sebagai “BONUS” perjalanan…hahaha
Happy holiday all…..!!!
Enjoy our holiday..!

0 comments:

Post a Comment

Pages